Fakta Tentang Penerbangan Yang Bikin Miris, Namun Jarang Di Ketahui Banyak Orang.
Di televisi kita seringkali kita disuguhi dengan
berbagai peristiwa pesawat. Beberapa diantaranya memakan banyak korban.
Bahkan sering terjadi juga pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut
hilang dan tak pernah di temukan. Berbagai peristiwa tersebut tentu saja
membuat kita penasaran dan bertanya tanya, seberapa bahayakah dunia
penerbangan itu?.
Ternyata dunia penerbangan memang bahaya. Yang
menjadi penyebabnya ada beberapa faktor. Faktor pertama, penerbangan
pesawat itu lokasinya lebih banyak di udara. Tempat yang di luar
jangkauan manusia. Jika ada suatu gangguan saja, maka hanya sedikit
manusia yang mampu memberikan pertolongan. Selain itu penerbangan juga
sangat tergantung dengan cuaca, selama manusia tidak bisa mengendalikan
cuaca, maka resiko penerbangan ini pun akan tetap mengancam. Faktor yang
ketiga, penerbangan itu sangat tergantung pada teknologi. Berbagai
bentuk teknologi yang menunjang penerbangan ini antara lain: mesin,
navigasi dan masih banyak lagi. Jika teknologi tersebut mengalami
gangguan sedikit saja, maka penerbangan menjadi terancam. Sebenarnya ada
fakta menarik terkait penerbangan ini yang tidak banyak diketahui
orang. beberapa fakta tersebut juga menjadi penyebab makin tingginya
resiko penerbangan. Mau tahu fakta penerbangan yang miris namun tidak
banyak di ketahui orang tersebut? berikut ini infonya.
1. Pesawat Terbang Itu Sering Disambar Petir.
Seperti yang kita lihat, pesawat terbang seringkali
terbang di atas awan. Padahal awan merupakan rumah dari petir. Ketika
badai, petir banyak terjadi di awan. Mau tidak mau pasti pesawat harus
bersinggungan dengan si petir ini. makin ke sini intensitas sambaran
petir ke pesawat memang makin tinggi. Rata rata tiap tahun ada satu
pesawat yang disambar petir. Fakta ini tentu saja membuat khawatir para
penumpang yang berencana terbang.
Ternyata tak ada yang perlu di khawatirkan dari
sambaran petir ini. pesawat komersil yang ada sekarang sudah didesain
untuk menangani resiko sambaran petir ini. bodi pesawat terbuat dari
bahan aluminium. Aluminium sifatnya isolator arus listrik. Dengan
begitu, meskipun bagian luar pesawat tekena sambaran petir, bagian
dalamnya tetap aman. Efek dari petir mungkin Cuma membuat sang pilot
buta karena silau. Itupun hanya sebentar efeknya. Jadi jangan khwatir ya
kalau pas terbang dan ada petir. Itu bukan masalah besar.
2. Tanpa Mesin Menyala, Pesawat Masih Mampu Melayang Dalam Waktu Lama.
Bayangkan, lagi enak enak mengatur waktu
mengahabiskan liburan di tempat wisata, tiba tiba mesin pesawat yang
kamu tumpangi mati semua. Pasti panik bukan. yang ada di pikiran pasti
pesawat akan jatuh terhempas dan kamu meninggal dunia. tapi jangan
keburu takut dulu ya. Pesawat di desain untuk dapat melayang meskipun
semua mesin mati.
Ketinggian pesawat ketika mesin mati, mungkin akan
menurun dengan drastis. Masker oksigen akan dilepaskan dari kotak nya
dan para penumpang di minta untuk memakainya. Pasti pramugari yang
cantik cantik tersebut akan membujukmu untuk tenang. Meskipun
kelihatannya genting, sebenarnya masih ada harapan. Asal ketinggian
pesawat saat mesin mati cukup, dan tidak ada hal hal yang menganggu
keseimbangan. Pilot masih berpeluang mengendalikan pesawat. Pesawat
masih dimungkinkan untuk melayang sejauh 40 mill dan mencari lapangan
udara terdekat. Jika ada, maka peluang pesawat selamat pun besar, tapi
jika tidak menemukan, maka pilot akan melakukan pendaratan darurat di
tempat yang memungkinkan sebelum bahan bakar habis.
3. Gangguan Turbulensi Makin Meningkat.
Yang sering traveling pasti pernah merasakan
pesawatnya goncang. Ketidak stabilan pesawat tersebut disebabkan karena
peswat mengalami turbulensi. Turbulensi ini memang sering terjadi dan
akhir akhir ini intensitas kejadiannya semakin sering. Para ahli
menduga, seringnya terjadi turbulensi ini akibat terjadinya perubahan
cuaca.
Meskipun sering terjadi, ternyata turbulensi atau
pesawat goncang ini bukanlah sesuatu yang membahayakan. Efeknya mungkin
hanya, kopi yang muncrat, tas penumpang yang terjatuh dan jantung yang
berdebar debar. Namun rata rata tidak mengakibatkan efek yang fatal.
Jadi tenang saja. Jangan takut atau malah trauma.
4. Ketika Sedang Naik Pesawat Lidahmu Kurang Baik Dalam Merasa.
Banyak orang yang mengeluhkan bahwa makanan di
pesawat itu tidak enak. Jika kamu juga pernah membuktikannya sendiri
maka lidahmu tersebut tidak bohong. Di pesawat makanan seenak apapun
yang kamu bawa dari rumah, jika di makan selama penerbangan, maka
keenakannya akan menurun. Bukan karena makanannya berubah jadi basi atau
karena bumbunya kurang, yang terjadi adalah indra perasa kita yang
kemampuannya menurun.
Di dalam pesawat sama saja berada di dalam tabung
aluminium berukuran raksasa. Di dalam pesawat, udara lebih kering.
Hampir sama keringnya dengan gurun sahara. Di samping itu, tekanan udara
juga tinggi plus kita berada ribuan meter di atas permukaan tanah.
Dengan semua kondisi ini, maka kemampuan indra perasa kita tinggal 30
persen saja. Dengan kemampuan indra serendah ini maka tak heran semua
makanan terasa tidak enak.
5. Pesawat Komersil Jarang Yang Membawa Bahan Bakar Penuh.
Pesawat terbang dengan rute yang sudah di tetapkan.
Jadwal keberangkatan. Jadwal pendaratan, sudah di perhitungkam dengan
seksama. Namun karena kelancaran penerbangan ditentukan oleh banyak
faktor, maka siapapun tak bakal menduga, pesawat mana akan sampai
kemana. Sebagai bukti, pesawat malaysia hilang dan tak pernah sampai
tujuannya. Yang menghawatirkan jika sebuah pesawat gagal mendarat di
bandara tujuannya, adalah keterbatasan bahan bakar.
Yang terbiasa naik motor untuk bepergian jauh pasti akan merasa aman
jika tangki bahan bakarnya terisi penuh. Pilot pesawat sebenarnya juga
demikian. Mereka akan merasa ambuan jika tangki bahan bakar pesawat
diisi penuh. Tapi pihak maskapai penerbangan punya pendapat lain. tangki
bahan bakar pesawat penuh, berarti butuh biaya lebih. Disamping itu
waktu yang harus dihabiskan untuk mengisi bahan bakar hingga penuh juga
lebih lama. Padahal jadwal penerbangan padat. Pihak maskapai akan
berusaha menekan serendah mungkin jumlah bahan bakar yang diisikan ke
tangki pesawat. Namun karena banyak kejadian pesawat mengalami
kecelakaan akibat kurang bahan bakar, aturan pun dibuat. Untuk pesawat
yang dijadwalkan terbang, maka tangki bahan bakarnya harus cukup untuk
terbang ke bandara tujuan dan bandara cadangan terdekat. Selain itu
cadangan bahan bakar untuk terbang diudara selama 40 menit juga harus di
sediakan. Dengan begitu angka kecelakaan pesawat akibat kehabisan bahan
bakar dapat di tekan.
6. Di Dalam Pesawat Tidak Boleh Membawa Termometer.
benarkah termometer tidak diperbolehkan dibawa di
dalam pesawat? Tidak semua termometer memang. Namun yang dilarang di
dibawa dalam pesawat adala temometer yang menggunakan air raksa. Jadi
pada dasarnya yang dilarang adalah air raksanya. Air raksa ini merupakan
logam yang dalam suhu ruanga berwujud cair. Air raksa ini bersifat
merusak aluminium. Jika kena satu tetes air raksa saja, aluminium bisa
langsung bereaksi dan menyebabkan kebocoran.
Seperti yang kita tahu, seluruh bodi pesawat itu
terbuat dari aluminium. Jika sedang berada di ketinggian, bodi pesawat
mendapatkan tekanan yang besar dari udara luar akibat perbedaan
kecepatan udara di luar dan di alam. Jika ada raksa sedikit saja tumpah
dan mengenai badan pesawat, maka pesawat akan rusak dan pecah akibat
tekanan udara. Karena resiko yang besar dari air raksa ini, maka ia tak
boleh dibawa di dalam penerbangan.
Itulah beberapa fakta menarik dan miris tentang dunia
penerbangan. Semoga saja, kebijakan kebijakan para maskapai penerbangan
yang membahayakan segera diganti. Dengan begitu keamanan penerbangan
akan semakin terjamin. Setelah membaca informasi ini, semoga di masa
masa mendatang, penerbangan yang kamu lakukan lebih lancar dan tanpa
gangguan ya. Jika sesuatu terjadi harapannya info ini berguna.
Comments
Post a Comment